Kajian Wacana

Apa yang muncul di benak kita jika mendengar kata wacana? Mungkin saja kita akan menjawab wacana sama dengan teks bacaan, atau mungkin kita menjawab wacana itu sama dengan perencanaan.
Tidak ada salahnya anda berpendapat demikian karena anda memiliki sudut pandang tersendiri. Sedangkan kalau wacana kita lihat dari sudut pandang ilmu lingustik adalah satu bagian dari “Langue” dan “Parole”. Mari kita telusuri lagi apa itu yang disebut dengan “langue” dan apa yang disebut dengan “parole”.
Langue merupakan sumber dari sebuah budaya; kaidah-kaidah grammatikal. Kaidah yang menjadi dasar dari sebuah budaya. Dengan kata lain “parole” merupakan signifikasi yang memaknai wacana bukan dalam konteks komunikasi melainkan pemaknaan berdasarkan benda, gejala alam, atau gejala social yang ada. Oleh karena itu, mengkaji wacana dalam sebuah budaya masyarakat akan melibatkan banyak hal didalamnya sehingga tidak biasa mengakaji budaya berdasarkan satu sisi saja. Budaya bangsa arab berbeda dengan bangsa barat. Mengapa terjadi diferensiasi budaya?
Parole merupakan praktik berbahasa itu sendiri; berlaku secara social. Parole lebih mengarah kepada penggunaan bahasa atau wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pandangan parole, komunikasi melibatkan beberapa hal; siapa berbicara tentang apa kepada siapa dalam kondisi yang bagaimana.
Dalam kajian wacana kita akan lebih banyak mengarah ke parole daripada langue. Mengkaji wacana tidak akan bisa lepas  dari konteks yang merupsksn lingkungan kebahasaan, fisik, atau mental yang dirujuk oleh pemakai (unsur) bahasa dalam wacana dan menentukan makna ( dalam struktur semantic).
Apa syarat dari sebuah wacana itu ?. apakah wacana itu harus berupa teks yang panjang  lebar yang menguraikan banyak hal? Apakah harus terdiri dari beberapa paragraph. Tidak salah pendapat tersebut pun tidak sepenuhnya benar, satu kata pun bisa pula lah kita sebut itu wacana bahkan sebuah simbolpun bisa kita katakana itu wacana. Berikut ini contoh-contoh wacana:
1.       Stop
2.       Yang itu saja
3.       Hakim: “apa betul pak N hadir dalam rapat itu?”
Saksi: “ya”..

4.       Toilet 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

balada Usup Haryono

PESAWAT DAN CERITANYA

Menuju UI 1: Pemilihan Rektor Universitas Indonesia 2014