Bebaskan Palestina Sekarang Juga!!!


                Sepak terjang kaum zionis Israel dari hari ke hari semakin membuat kuping ini panas. Bagaimana tidak serangan yang dilancarkan terhadap rakyat Palestina kian hari kian menjadi-jadi. Rakyat Palestina yang hanya memiliki senjata se adanya ditembaki dengan berbagai senjata canggih. Entah apa yang ada di benak bangsa israel, entah apa yang menjadikan mereka mesin pembunuh yang begitu kejam. Apakah mereka manusia?
                Seluruh alam mengutuk tindakan bangsa israel yang beringas itu. Ya, saya yakin tidak hanya manusia yang memiliki hati yang  mengutuk tindakan mereka itu tapi juga semesta alam. Serangan kaum yahudi israel lancarkan kepada kaum muslimin Palestina banyak menewaskan ratusan orang yang pada umumnya kaum ibu dan anak-anak. Astaghfirullah, Islam tidak pernah mengajarkan sedikitpun untuk menyakiti perempuan, anak-anak, orang tua dan orang-orang  yang tidak berdaya ketika perang berkecamuk.
                Di media-media masa, orang-orang di seluruh dunia melakukan aksi protes dan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. Tidak peduli apa agama dan latar belakang mereka tapi yang jelas mereka protes karena rasa kemanusian yang ada dalam diri mereka. Ya, benar sekali,  setiap manusia pada dasarnya memiliki rasa kemanusian, rasa mencintai sesama, dan rasa peduli kepada orang lain.
                Namun lain halnyanya dengan bangsa zionis israel. Ada pengecualian atas mereka. Mereka tidak pantas disebut manusia. Entah makhluk jenis apa mereka itu. Mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan. Yang ada dalam benak mereka adalah menghancurkan kaum muslimin.
                Di dalam hati sanubari saya yakin dan percaya Palestina akan segera bebas dan kejayaan umat Islam akan kembali. Kaum yahudi pun pasti akan dikalahkan sebagaimana kaum muslimin mengalahkan mereka di perang Khaibar bahkan lebih dari itu.

                Rawamangun, 21 November 2012
               
                

Komentar

Postingan populer dari blog ini

balada Usup Haryono

PESAWAT DAN CERITANYA

Menuju UI 1: Pemilihan Rektor Universitas Indonesia 2014